SEJARAH
SINGKAT
PUSAT
PENGEMBANGAN PENDAMPING USAHA KECIL DAN MENENGAH
Ide awal pembentukan P3UKM terinspirasi oleh Kesepakatan
Bersama antara Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dengan Gubernur Bank
Indonesia tentang Penanggulangan Kemiskinan melalui Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Kecil dan
Menengah (UKM), dimana Surat Kesepakatan Bersama tersebut ditandatangani
pada tanggal 22 April
2002.
Dalam rangka implementasi Kesepakatan Bersama, maka pada tanggal
3 Oktober 2002 bertempat di kantor Bank Indonesia Bandung dilakukan diskusi
mengenai pengembangan Service Provider
Management Unit (SPMU) yang dikenal juga dengan sebutan Business Development Service Provider (BDSP), Inkubator Bisnis
atau Pendamping UKM, dalam rangka meningkatkan akses UKM terhadap
layanan pembiayaan dari perbankan atau lembaga keuangan lainnya.
Dalam diskusi yang melibatkan Pemerintah Propinsi Jawa
Barat, Bank Indonesia,
Perbankan, Perguruan Tinggi, Inkubator Bisnis serta UKM terpilih, disepakti bahwa
SPMU sebagai lembaga penyedia jasa yang bergerak di bidang pengembangan UKM
perlu diberikan penguatan kompetensi, khususnya di bidang keuangan. Sedangkan
untuk pengembangan SPMU perlu dibentuk Service Provider
Management Center (SPMC).
Pengembangan SPMU diharapkan dapat mendekatkan hubungan UKM dengan perbankan yang
terkendala, karena:
·
Adanya kesenjangan komunikasi antara UKM dengan perbankan.
·
Perbankan memiliki keterbatasan informasi dan sumber daya dalam melayani UKM.
·
Potensi jumlah BDSP atau PUKM cukup besar, namun jasa yang ditawarkan kurang
relevan dengan kebutuhan UKM dan perbankan.
Dalam diskusi tanggal 5 Nopember 2002 di Kantor Bank
Indonesia Bandung disepakati SPMC akan segera dibentuk, dan pada tanggal 13-15
Desember 2002 diselenggarakan lokakarya penyusunan rencana operasional SPMC.
Pada tanggal 13 Februari 2003 bertempat di Gedung Bank Indonesia
Bandung dilaksanakanlah penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Deputi
Gubernur Bank Indonesia, Bpk Maulana Ibrahim dengan Gubernur Jawa Barat, Bpk.
H. Nuriana, tentang pembentukan Pusat Pengembangan Lembaga Jasa Pengembangan
Usaha (PPLJPU). Nama tersebut dipilih sebagai terjemahan dari SPMC. Pengkajian ulang terhadap nama
PPLJPU dan pada akhirnya disepakati diubah menjadi Pusat Pengembangan
Pendamping Usaha Kecil dan Menengah (P3UKM).
Selanjutnya pada tanggal 31 Juli 2008, MoU diperbaharui
oleh Gubernur Jawa Barat dan Deputi Gubernur Bank Indonesia.
Pada tanggal 11 Juli 2003 Gubernur Jawa Barat H. Danny
Setiawan dan Deputi Gubernur Bank Indonesia Maulana Ibrahim meresmikan
Pendirian P3UKM, dan dalam kesempatan ini diresmikan pula Anggota Dewan P3UKM untuk
pertama kali sebagai berikut :
Ketua
|
:
|
DR. Djoko Sarwono, S.H, MA. (PBI
Bandung)
|
Wk. Ketua
|
:
|
H. Remi Tjahari, S.E
(Ka. Dinas KUKM Propinsi Jawa Barat)
|
Anggota
|
:
|
Tb Hisni, M.Si. (Ka. Biro
Sarana Perekonomian Propinsi Jawa Barat)
|
|
:
|
Drs.
Asmawi Syam, MM (Pinwil BRI)
|
|
:
|
Ir.
Hariharmono Busiri (PC Bandung Bank
Bukopin)
|
|
:
|
Abas .S. Somantri , S.Pd , M.Pd. (Direktur Bank Jabar)
|
|
:
|
Albert
A.A Orah (Pinwil Bank Niaga)
|
|
:
|
M.
Budi Utomo (Pinwil Bank Danamon)
|
|
:
|
Drs.
Darwin Suzandi, MBA (Pinwil BNI)
|
|
:
|
Ir.
Kemal Ranadireksa, MBA (Pinwil Bank Mandiri)
|
|
:
|
Hardi Juganda (Direktur Bank NISP)
|
|
:
|
Drs.
Yoyo Kartoyo, MM. (Ketua Kamar Dagang Daerah Jawa Barat)
|
|
:
|
Herman Muhtar (Ketua Kamar Dagang Bandung)
|
|
:
|
DR. Rina Indiastuti (Ketua LP3E Unpad)
|
|
:
|
DR.
ABM Witono Philosophy (Kepala UPTPB Unpar)
|
|
:
|
Ir.
Tika Noorjaya (Wakil dari Business
Development Baden Wurttenberg Indonesia)
|
|
:
|
Ir.
H. Iwan Sofwan. M.Sc.AD
(Wakil dari Pusat Inkubator IKOPIN)
|
|
:
|
Ir.
HR. Adang Akhdiat, MM (Ketua Forum BDS)
|
|
:
|
Ir. Yuliarso (Pincab Perusahaan Umum Sarana
Pengembangan Usaha)
|
|
:
|
IGM
Mardika, S.Sos. (Pincab PT. Askrindo)
|